Blogger news

Rabu, 16 Januari 2013

Jangan Pacaran Kalau Hanya Demi Status

Tahun berganti tahun, tapi status jomblo tidak juga berganti. Desakan dari orang-orang sekitar untuk segera punya pacar, juga cerita orang-orang tentang betapa indahnya pacaran itu, membuat kita makin cemas "menunggu giliran". Alhasil kita pun gelap mata dan mau menerima siapa saja dan melakukan apa saja demi mendapat status "in relationship" itu.
Tentu saja hal tersebut tidak boleh dibenarkan, karena biar bagaimana pun memilih pasangan hidup haruslah hati-hati dengan mempertimbangkan bibit bobot bebet –nya. Berikut beberapa hal sederhana yang bisa membantu kita menentukan apakah si dia patut diperjuangkan atau tidak : 
1. Bagaimana reputasinya?  Tidak selamanya mimpi "untuk mengubah seorang yang liar menjadi orang yang baik hati" itu bisa menjadi kenyataan. Karena itu jika reputasi orang yang anda sukai itu sangat buruk di luar sana, anda sebaiknya berhati-hati dan berpikir dua kali.
2. Ketahui sejarah percintaannya. Apakah orang ini terkenal sebagai si tukang gonta ganti pacar? Jika mantan pacarnya ada 12 padahal umurnya baru 23 tahun, anda benar-benar harus hati-hati, karena itu berarti dia bermasalah dengan satu kata yang berjudul "komitmen'. Bisa-bisa anda hanya akan menjadi "pacar nomor 13" untuknya.
3. Dia dihadapan keluarga Bagaimana ia memperlakukan keluarganya dan bagaimana ia berhubungan dengan saudara-saudaranya adalah hal penting yang disimak. Peringatan besar muncul jika orang yang anda sukai suka memusuhi adiknya sendiri atau kasar pada orang tuanya.
4. Sadari pengaruh kehadirannya pada kerohanian anda. Ini poin yang paling penting. Sebelum anda dan dia memulai hubungan yang lebih serius, anda harus mulai bisa menilai dari berbagai segi, apakah kehadiran orang istimewa anda itu memberi pengaruh baik bagi sisi rohani anda atau tidak. Apakah kehadirannya membuat anda rajin berdoa atau malah jadi malas berdoa sama sekali? Apakah bersamanya membuat anda jadi jatuh dalam dosa atau tidak? Poin utamanya ialah, bersama dengan dirinya harus membuat hidup rohani anda naik dan bukan turun. Jika bersama dengannya membuat rohani anda menjadi lemah, tinggalkan saja angan untuk bersamanya.
5. Bagaimana kata mereka? Pendapat orang tua, pendapat sahabat, pendapat pimpinan, harus anda dengarkan. Biasanya mereka yang sudah "buta oleh cinta" tidak bisa melihat segala sesuatu dengan objektif. Karena itu pendapat orang penting dipertimbangkan. Jika semua orang terdekat anda berkata tidak, tidak ada salahnya untuk mempertimbangkan kembali keputusan anda. 
Jangan gegabah mengambil keputusan, ingatlah bahwa siapa yang berkencan dengan Anda memiliki potensi untuk menjadi pendamping Anda. Jadi jika di awal saja sudah banyak nilai buruk, bagaimana kelanjutan hubungan kalian nantinya?
Daripada menyesal di kemudian hari, lebih baik Anda menunggu sampai orang yang terbaik untuk Anda dari Tuhan itu tiba. Jangan berpacaran hanya demi sebuah status, percayalah semua indah pada waktu-Nya.

Sumber

Minggu, 13 Januari 2013

3 Tips Hadapi Putus Cinta Secara Kristiani

Di dalam pencarian pasangan hidup yang tepat, seringkali kita dihadapi oleh permasalahan putus cinta. Bagi kelompok tipe yang berhati-hati, mungkin Anda hanya mengalami satu atau dua kali putus cinta. Namun, Anda yang tipe "air mengalir", Anda bisa mengalami putus cinta lebih dari 3 kali.
Terlepas dari berapa kali Anda putus cinta, berikut tips bagaimana Anda menghadapinya dalam perspektif Kristiani:  
1. Bersyukurlah karena Allah menyediakan masa depan yang lebih baik (dan hubungan yang lebih baik) kepada Anda.
Alkitab mengajarkan bahwa Allah-lah yang mengerjakan di dalam Anda dan akan bertindak sesuai dengan tujuan-Nya (Filipi 2:13). Ini berarti bahwa keinginan (dan kekuatan) untuk menunggu dengan cara yang benar untuk pertandingan yang sempurna Anda adalah karunia dari Allah saja.
Anda harus percaya bahwa ingin dalam hati Anda ada di sana oleh tangan Allah yang penuh kasih, murah hati. Dengan rendah hati sambut roh-Nya untuk terus mengingatkan Anda dan mendorong Anda lebih dekat kepada Sang Pemberi hadiah. Akuilah bahwa hanya Allah saja yang dapat menuntun Anda kepada hal yang benar.
2. Kembangkan iman Anda.
Tanpa iman, Anda akan mudah sekali menyerah ketika orang yang dekat dengan Anda adalah orang yang tepat bagi Anda. Iman adalah percaya tanpa melihat bahwa Tuhan akan membawa Anda dan telah mempersiapkan bagi Anda seseorang yang spesial yang akan menikah dengan Anda.
Oleh sebab itu, Anda harus senantiasa terus memperkuat keimanan Anda dengan memperkatakan dan mendengarkan firman Tuhan (Roma 10:17). Berdoalah kepada-Nya tentang apa yang sedang Anda gumulkan. Ibrani 11:6 berkata bahwa Allah pasti menghargai mereka yang rajin mencari Dia.
3. Lakukan tindakan iman
Iman tanpa perbuatan adalah mati. Jika iman Anda tidak ditindaklanjuti dengan perbuatan maka apa yang Anda imani akan menjadi sia-sia.
Karenanya itu, mulailah untuk dengar-dengaran kepada Allah. Anda dapat mendengarkan-Nya melalui suara hati Anda. Taatilah itu ! Percayalah, saat Anda mengikuti apa yang dikatakan oleh-Nya, Anda tidak akan menjadi kecewa; bahwa Anda pasti dipertemukan dengan orang yang benar-benar mencintai Anda.  

Sumber
 

cctv