Blogger news

Sabtu, 08 Desember 2012

Kisah Nyata Anastasya Stefany yang Membenci Pria

Anastasya Stefany seorang gadis remaja yang cantik. Namun dibalik kecantikannya itu, ternyata dia pernah menyimpan kepahitan terhadap pria. Baginya pria adalah sosok yang tidak bisa dipercaya.

Di awal kesaksiannya, Stefani menceritakan bahwa keluarganya adalah keluarga harmonis. Hubungannya dan ayahnya pun sangat dekat. Namun semua itu sirna ketika ayahnya ketahuan selingkuh.

"Pada awalnya saya tahu papi saya selingkuh itu karena mami saya terlihat sering mengurung diri di kamar dan mukanya kelihatan sedih terus. Saya juga merasakan bahwa papi saya sudah tidak sayang lagi sama saya," ungkap Stefani.

Kenyataan ini membuat Stefani sangat marah dan membenci ayahnya. "Saya benci papi saya sampai-sampai saya tidak mau dipeluk lagi. Kalau mau dipegang papi saya, saya rasanya males banget karena dia habis dengan cewe lain," ungkapnya.

Hal ini diperparah karena hubungan Stefani dengan kekasihnya kandas ditengah jalan karena sosok wanita lain. Semua kemelut kehidupan ini membuat dia sangat galau. "Perasaan saya waktu itu bercampur aduk! Marah iya, stress iya! Tapi saya sendiri tidak tahu mau marah sama siapa karena saya selain marah sama papi saya, saya juga marah sama semua laki-laki yang lain," jelas Stefani yang akhirnya menyamakan bahwa semua laki-laki tidak dapat dipercaya.

Semua yang dialami Stefani membuatnya merasa lebih nyaman berhubungan tanpa status dengan laki-laki. "Nggak ada gunanya hubungan serius-serius amat. Toh saya juga nggak mau merid," cetusnya yang akhirnya membalas dendam dengan mempermainkan pria.

Upaya balas dendam yang dilakukan Stefani rupanya membuatnya kehilangan jati diri. Ia bahkan merasa tidak mengenal dirinya sendiri karena semua perbuatannya itu. Akhirnya atas ajakan seorang teman, Stefani pun mulai bergabung dalam kegiatan ibadah.

Dalam sebuah kelompok sel, Stefany dikenalkan dengan sosok Yesus yang menyayangi umat-Nya. Di sana lah dia mulai bertobat. "Jadi saya merasa, "saya kok jahat banget yaa?" Selain kepada orangtua saya, saya lebih merasa telah menyakiti Tuhan," ungkap Stefany.

Meskipun dia telah memperbaiki pergaulannya, Stefany mengaku masih terganjal dengan kebenciannya pada ayahnya. Namun sebuah peristiwa membuatnya semakin yakin kalau dia harus melepas pengampunan untuk ayahnya itu.

Ketika itu Stefany sedang asyik membaca buku. Tanpa sengaja dia menemukan pembatas buku yang bertuliskan Doa Bapa Kami. Hati Stefany langsung bergetar ketika membaca kalimat "Ampunilah kami seperti kami mengampuni orang yang bersalah kepada kami".

Kalimat itu membuatnya tertegun dan kembali memikirkan apa yang telah dilakukannya selama ini. Tuhan telah mengampuni segala dosanya, tapi dirinya sendiri tidak bisa melakukan hal yang sama. Dia kemudian bergumul untuk bisa melepaskan pengampunan kepada ayahnya itu.

"Akhirnya lama kelamaan dengan bantuan Tuhan saya bisa mengampuni papi saya seratus persen, dan saya bisa melakukan apa yang sudah dilakukannya kepada keluarga kami terutama kepada saya juga. Saya mengasihi papi saya!" akunya girang.

"Jadi sejak saya dipulihkan oleh Tuhan Yesus saya tidak kembali ke pergaulan yang rusak, saya juga tidak benci lagi kepada papi saya dan saya tidak benci lagi kepada semua laki-laki. Tuhan membentuk saya menjadi orang yang lebih matang secara karakter," ungkap Stefany menegaskan karya Tuhan terhadap hidupnya.

Sumber Kesaksian :
Anastasya Stefany

Selasa, 04 Desember 2012

Kisah Gadis yang Pernah Direkam Bugil Oleh Temannya Sendiri


Pada awalnya Gracecia Christiani adalah seorang gadis muda yang cerdas dan berprestasi. Namun, ketiadaan kasih sayang orang tua membuatnya terjerumus ke dalam pergaulan yang salah dan hidupnya menjadi berantakan.

"Dulu sebenarnya saya siswa yang berprestasi, saya dulu pernah peringkat kesatu di sekolah. Saya belajar tekun itu buat mendapatkan perhatian orangtua saya karena jujur saya tidak pernah dapat perhatian dari orangtua saya. Saya sulit banget berkomunikasi dengan papa saya. Papa saya sibuk kerja. Rasanya waktu itu kecewa, sedih, rasa kesepian yang begitu mendalam. Jadinya itu ngaruh ke pelajaran saya. Saya menjadi cuek, masa bodoh dengan sekolah saya karena gak ada gunanya saya melakukan yang terbaik buat mereka"
"Aku semakin minuman keras dan mengenal ekstasi. Mungkin hati nuraniku udah tumpul kali ya karena aku orangnya mungkin dari dulu dengan sifat cuek, gak peduli, dan lain sebagainya jadi gak ada rasa yang kutakutin di dalam hati. Jadi minum, minum aja, siapa yang mesti aku takutin ?"
Masalah muncul ketika ia mendapatkan sebuah video dari teman sekolahnya.
"Hingga pada suatu hari, aku dan teman-teman sedang tukar-tukaran gambar melalui bluetooth, saya diberi video sama teman saya. Terus saya kaget, "kok seperti gambar saya ya? Seperti muka saya. Saya liatin lagi, itu gambar saya telanjang. Waktu itu aku liat background dari video itu, ternyata aku baru sadar bahwa video itu saya, dengan tanpa busana,"
"Jadi ternyata kejadiannya seperti ini: pada malam itu aku masih ingat aku sedang mabuk berat, aku ngga berdaya, aku ngga sadar, dan ternyata dia videoin aku. Buka baju aku, tanpa sehelai kain di tubuh aku,"
"Pas paginya saya mulai beraktivitas lagi, saya gak tahu kalau malam harinya saya dikerjain sama teman aku"
Dipermalukan dan dilecehkan oleh orang terdekat, Gracecia pun stres berat. Untuk menyelesaikan persoalannya ini, sebuah jalan pintas direncanakan untuk diambilnya. Namun, di luar dugaan percobaan bunuh dirinya digagalkan oleh seorang petugas keamanan.
"Akhirnya pas waktu saya coba bunuh diri, ada seorang Satpam yang menarik saya dan akhirnya saya dibawa ke gereja yang terdekat untuk saya ditenangkan di sana. Setelah kejadian di gereja itu, saya dilayanin di situ, saya sempat berdiam diri di tempat kost saya, satu minggu, saya bergumul sendiri dengan Tuhan di situ,"
"Mungkin karena teman-teman aku dan kata diri aku sendiri, aku tuh udah hancur lebur dan saya gak ada harapan lagi dan saya adalah manusia yang berdosa. Hingga satu ketika saya membaca sebuah ayat di I Samuel 16:7, yang kurang lebih bunyinya manusia melihat apa yang dia lihat, tetapi Tuhan melihat hati. Dan itu membuat saya menjadi percaya diri lagi bahwasanya saya belajar tidak peduli dengan manusia pikirkan, tetapi saya mau perduli dengan yang Tuhan pikirkan di dalam hidup saya,"
"Tuhan memikirkan sesuatu tentang aku. Aku adalah anak yang berharga; aku anak yang luar biasa dan aku bukan produk gagal; aku adalah produk Tuhan yang diciptakan Tuhan sedetail mungkin,"
Pasca pengalaman rohani pribadi bersama Tuhan, Gracecia membuat keputusan yang ekstrim di dalam kehidupannya
"Setelah kejadian itu, saya berkomitmen sama Tuhan, saya akan meninggalkan minum saya, meninggalkan rokok, saya tinggalkan rokok itu dan saya tinggalkan dugem, saya mulai hidup baru bersama Tuhan"
"Setelah saya memutuskan hidup baru, saya mengampuni orang yang membuat video telanjang saya dan saya tidak marah lagi dengan dia, saya tidak dendam lagi dengan dia. Saya juga mengampuni orang tua saya. Saya mau bilang sama papa-mama saya, saya mengasihi papa-mama saya,"
"Dari peristiwa pengalaman saya, bunuh diri bukan suatu jawaban dalam masalah kita. Jadi curhat aja sama Tuhan, curhat abis-abisan sama Tuhan dan percaya Tuhan pasti membantu kita," ujar Gracecia menutup kesaksian hidupnya kali itu.

Sumber Kesaksian :
Gracecia Christiani

 

cctv