Blogger news

Senin, 29 April 2013

Air Terjun TEKAAN TELU REGESAN (Tinoor)

Saat mataku memandang keajaiban karyaMu, sungguh siapakah aku ini yang Engkau hargai dan cintai?
Senang sekali saat ini saya bisa kembali membuat catatan yang terangkum dalam dentuman detak tombol keyboard demi menambah pengetahuan dan wawasan pembaca setia Smarthur Blog.
Saya ingin berbagi sebuah petualangan menemukan salah satu keajaiban karyaNya yang akhir-akhir ini menjadi tujuan favorit saya. Yaitu kumpulan butiran air yang jatuh dari ketinggian tebing bebatuan atau biasa kita kenal dengan sebutan Air Tejun.
Air tejun Tekaan Telu Regesan (Tinoor). Sesuai namanya, lokasi tempat ini masuk wilayah Desa Tinoor, Kecamatan Tomohon Utara, Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara.
Sebagai bekal kesana, saya menyiapkan yang pertama kostum, sandal (karena jalan yang dilalui berat) dan kamera tentunya sebagai bahan dokumentasi.
Petualangan saya ditemani kakakku yang tercinta dan satu-satunya :D. [kunjungan pertama sempat nyasar, karena kami sudah masuk di Desa Tinoor. Ternyata akses masuk berada di jalan raya Manado-Tomohon].
Dari arah Manado anda akan temukan disebelah kiri jalan sebuah bangunan mirip pos, buatan warga sekitar yang sudah tidak terawat. Disinilah pintu masuk menuju kesana.
Disayangkan karena belum ada papan informasi tentang keberadaan tempat ini. bagi yang tidak membawa minuman atau cemilan, anda bisa mendapatnya di warung dekat pos ini.
Selanjutnya anda bisa menelusuri turunan anak tangga melewati perkebunan cengkeh dan berbagai macam pepohonan hingga tiba di aliran sungai kecil dengan jembatan kecil pula. Jangan heran jika anda menemukan berbagai tenda-tenda tempat camping para pengunjung.
Ada yang dua hari, seminggu, bahkan ada yang sudah berbulan- bulan tinggal ditempat ini. Wah bisa jadi alternatif jika anda sudah bosan di kota atau sedang ada masalah di rumah (Hehehe). 
Pohon besar. Disamping pohon besar ini perjalanan sebenarnya akan dimulai. Sebuah jalan mirip jalur air dan akar pohonlah yang menjadi tumpuan kaki serta pegangan anda disamping melewati tebing bebatuan yang curam. Sehingga anda tidak bisa melewati hanya dengan dua kaki tetapi harus dengan empat kaki dalam artian kedua tangan anda juga akan difungsikan sebagai kaki untuk melewati tempat ini. kadar kehati-hatian harus lebih ditingkatkan lagi.
Sesampainya pada bibir sungai, tepat disebelah kiri terdapat sebuah air terjun yang bernama Regesan. Postur Regesan ini indah dalam pandangan saya. Pada kunjungan pertama kami pikir ini air terjun satu-satunya di tempat ini dan sempat terucap tidak akan kembali lagi mengingat perjalanan yang tidak mudah. Setelah berbincang dengan salah satu pengunjung yang camping saat kami hendak pulang ternyata itu baru separuh perjalanan. Tujuan sebenarnya masih harus menempuh jalur aliran sungai sekitar dua puluh menit.
Bagi yang baru pertama datang, air terjun Regesan bisa jadi sebuah resting area yang baik sambil memulihkan tenaga ke tempat selanjutnya.
Jangan menggunakan sendal jepit biasa atau orang manado sering bilang ‘slop suntung’. Karena kemungkinan besar akan hanyut terbawa arus. Tapi bagi yang sudah terlanjur seperti saya, anda tidak usah khawatir berlebihan. Sebab disepanjang aliran sungai banyak terdapat sendal model sekarang yaitu ‘kiri laeng kanan laeng’ :D.
Pada waktu itu perjalanan melawan arus sungai ini berat menurut saya. Pertama arus yang dilewati lumayan deras, kedua melewati dua kali jembatan darurat dari pohon tumbang yang kebetulan ada. Dan terakhir memanjat dinding dengan kemiringan 80o dengan resiko terjatuh disungai yang dalam atau terbentur batu sungai. Perasaan tidak bisa kembali pulang sempat terlintas dibenak.

En faineli, Tak jauh dari rintangan terakhir anda akan melihat empat buah air terjun dengan satu air terjun terbesar disebelah kanan. Disinilah akhir dari perjalanan. Sebuah keajaiban karyaNya yang bernama Air Terjun Tekaan Telu berada dihadapan anda dengan suara deburan air yang dijatuhkan dari ketinggian lebih dari empat puluh meter.
Lelah, letih, galau, dan sebagainya akan terbayar di tempat ini. disini masih sangat asri sehingga tidak ada fasilitas-fasilitas seperti jalan atau bangunan tempat beristirahat. Demikianlah kisah yang dapat saya bagi.

Tujuan dari postingan ini supaya anda tidak perlu repot-repot ke tempat ini setelah mendengar kisah dan perjalanan saya, SEKALIGUS membuat anda penasaran bagi yang tidak puas hanya mendengar atau membaca.

Terima kasih atas waktu dan kesempatan anda untuk mampir. Kritik dan saran pada kolom komentar dibawah akan sangat membantu untuk kemajuan kita bersama.

1 komentar:

 

cctv