Tahun
berganti tahun, tapi status jomblo tidak juga berganti. Desakan dari
orang-orang sekitar untuk segera punya pacar, juga cerita orang-orang
tentang betapa indahnya pacaran itu, membuat kita makin cemas "menunggu
giliran". Alhasil kita pun gelap mata dan mau menerima siapa saja dan melakukan apa saja demi mendapat status "in relationship" itu.
Tentu
saja hal tersebut tidak boleh dibenarkan, karena biar bagaimana pun
memilih pasangan hidup haruslah hati-hati dengan mempertimbangkan bibit
bobot bebet –nya. Berikut beberapa hal sederhana yang bisa membantu kita
menentukan apakah si dia patut diperjuangkan atau tidak :
1. Bagaimana reputasinya?
Tidak selamanya mimpi "untuk mengubah seorang yang liar menjadi orang
yang baik hati" itu bisa menjadi kenyataan. Karena itu jika reputasi
orang yang anda sukai itu sangat buruk di luar sana, anda sebaiknya
berhati-hati dan berpikir dua kali.
2. Ketahui sejarah percintaannya. Apakah
orang ini terkenal sebagai si tukang gonta ganti pacar? Jika mantan
pacarnya ada 12 padahal umurnya baru 23 tahun, anda benar-benar harus
hati-hati, karena itu berarti dia bermasalah dengan satu kata yang
berjudul "komitmen'. Bisa-bisa anda hanya akan menjadi "pacar nomor 13"
untuknya.
3. Dia dihadapan keluarga Bagaimana
ia memperlakukan keluarganya dan bagaimana ia berhubungan dengan
saudara-saudaranya adalah hal penting yang disimak. Peringatan besar
muncul jika orang yang anda sukai suka memusuhi adiknya sendiri atau
kasar pada orang tuanya.
4. Sadari pengaruh kehadirannya pada kerohanian anda. Ini
poin yang paling penting. Sebelum anda dan dia memulai hubungan yang
lebih serius, anda harus mulai bisa menilai dari berbagai segi, apakah
kehadiran orang istimewa anda itu memberi pengaruh baik bagi sisi rohani
anda atau tidak. Apakah kehadirannya membuat anda rajin berdoa atau
malah jadi malas berdoa sama sekali? Apakah bersamanya membuat anda jadi
jatuh dalam dosa atau tidak? Poin utamanya ialah, bersama dengan
dirinya harus membuat hidup rohani anda naik dan bukan turun. Jika
bersama dengannya membuat rohani anda menjadi lemah, tinggalkan saja
angan untuk bersamanya.
5. Bagaimana kata mereka? Pendapat
orang tua, pendapat sahabat, pendapat pimpinan, harus anda dengarkan.
Biasanya mereka yang sudah "buta oleh cinta" tidak bisa melihat segala
sesuatu dengan objektif. Karena itu pendapat orang penting
dipertimbangkan. Jika semua orang terdekat anda berkata tidak, tidak ada
salahnya untuk mempertimbangkan kembali keputusan anda.
Jangan
gegabah mengambil keputusan, ingatlah bahwa siapa yang berkencan dengan
Anda memiliki potensi untuk menjadi pendamping Anda. Jadi jika di awal
saja sudah banyak nilai buruk, bagaimana kelanjutan hubungan kalian
nantinya?
Daripada
menyesal di kemudian hari, lebih baik Anda menunggu sampai orang yang
terbaik untuk Anda dari Tuhan itu tiba. Jangan berpacaran hanya demi
sebuah status, percayalah semua indah pada waktu-Nya.
Sumber
Sumber